Komunitas Blogger Bontang

Official Blog

Atap Bisa Roboh, Hujan Bikin Waswas

Atap Bisa Roboh, Hujan Bikin Waswas

Atap Bisa Roboh, Hujan Bikin Waswas = BONTANG - Malang benar nasib 13 rumah dinas yang terletak di Kecamatan Bontang Selatan. Bayangkan, sudah hampir 23 tahun rumah dinas yang diisi para staf dan camat di Bontang Selatan itu hingga kini belum juga tersentuh perbaikan.
M Heri Sartono, salah satu staf yang tinggal di rumah dinas tersebut kepada Bontang Post (Kaltim Post Group) mengatakan, kondisi kerusakan rumah sudah pernah dikeluhkan dan dilaporkan.

Namun, belum ada tindak lanjut, sehingga dari tahun ke tahun keadaan rumah dinas itu kian bertambah parah.

“Kondisi atap rumah telah rusak dan hampir roboh karena termakan usia. Ditambah lagi kondisi dinding sudah kusam dan lantai yang retak serta berlubang,” ujarnya.

Dari pantauan media ini, ada 13 rumah dinas yang kondisinya sudah tak layak huni. Dari ke 13 unit rumah tersebut, salah satunya adalah rumah dinas milik Camat Bontang Selatan.

Terlihat bukan hanya bagian atap saja yang nyaris roboh, beberapa lantai juga mengalami keretakan.

Sementara itu, sama halnya dengan Heri, staf lainnya yang juga tinggal di rumah dinas tersebut yakni Azhar juga mengalami nasib yang sama.

Saat ini Azhar tinggal bersama istri dan 1 orang anaknya. Kata Azhar, akibat rumah dinas yang mulai rusak itu kerapkali membuat dirinya kerepotan.

“Kalau hujan atau angin deras itu yang buat saya waswas. Atap sering bocor. Saya berharap ada perbaikan,” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi hal ini, Camat Bontang Selatan Basir membenarkan hal tersebut. Kata Basir, sebenarnya pihak dari kecamatan sudah 2 kali memohon untuk perbaikan.

“Sebenarnya saya sudah ajukan. Tapi, belum ada jawaban juga,” bebernya. Lalu, kata Basir, sebenarnya perbaikan rumah tersebut sempat mau dimasukkan ke dalam anggaran kecamatan.

Namun, pada prosesnya tidak bisa. “Kalau bisa, ya, dari dulu saya anggaran,” tegasnya.

Dijelaskan Basir, keberadaan rumah dinas itu ada beberapa tipe. Dua belas unit rumah untuk staf tipe 36 dengan 2 kamar.

Sedangkan 1 unit rumah lagi yakni rumah milik Camat bertipe 54.

“Sebelumnya rumah tersebut milik Pemerintah Kukar. Barulah sekitar tahun 90-an diserahkan ke Bontang. Nah, hingga sampai saat ini perbaikan rumah memang belum pernah dilakukan. Ini saya sedang ajukan kembali,” pungkasnya.
TK Rajawali Samarinda : Sekolah dari Generasi ke Generasi

TK Rajawali Samarinda : Sekolah dari Generasi ke Generasi

TK Rajawali Samarinda : Sekolah dari Generasi ke Generasi
EKSTRAKURIKULER di TK Rajawali sekarang adalah menari. Murid yang mempunyai bakat menari bisa ikut tampil saat ada kegiatan atau perpisahan. Di hari Sabtu, para murid sekolah ini selalu diajak jalamn-jalan santai di sekitar sekolah, sembari membersihkan jalanan. Misalnya memunguti sampah dan daun-daun kering.

Sebelum memulai kegiatan belajar, para murid wajib mengikuti senam bersama di dalam ruang kelas. “Ini sebagai pemanasan, tujuannya agar para murid semangat dan tidak mengantuk saat kegiatan belajar dimulai,”jelas Fatmawati selaku Kepala TK Rajawali.

Sekolah ini memiliki dua ruang kelas dengan jumlah muridnya 33 anak. Fatmawati menjelaskan alasan jumlah murid di TK Rajawali sedikit dikarenakan TK ini hanya menerima anak yang usia nya mencapai usia TK yaitu 4 sampai 6 tahun. “Sebenarnya banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya disini, tapi sayangnya usia mereka masih belum cukup. Akan lebih baik kalau mereka bersekolah di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),”jelas Fatmawati.

Murid-murid di TK Rajawali juga sering mendapat prestasi, seperti juara lomba menggambar, juara karnaval baju adat dan lainnya. Saat libur tiba, para murid di TK Rajawali biasanya selalu liburan bersama mengunjungi tempat wisata. Salah satunya adalah pantai Manggar yang ada di Balikpapan, Kebun Raya dan Waterpark di Samarinda.

TK Rajawali yang beralamat di Jalan Dahlia No. 09 kecamatan Samarinda Sebrang ini merupakan TK yang cukup tua di Samarinda. Karena berdiri sejak tahun 1979. “Saya sendiri yang saat SMP dulu mengantar keponakan saya bersekolah disini dan sekarang anaknya juga bersekolah di TK ini,”ujar Fatmawati. Fatmawati pun tidak menyangka akan menjadi kepala di TK Rajawali ini. Fatmawati mengatakan, sekolah ini banyak yang berubah pada bangunanya. “Karena bangunan TK ini sudah cukup tua. Jadi saya renovasi kembali agar terlihat bagus,”ucapnya.
Cara Mengajari Anak Mau Sikat Gigi

Cara Mengajari Anak Mau Sikat Gigi

Cara Mengajari Anak Mau Sikat Gigi - MEMBIASAKAN Buah Hati menggosok gigi bukanlah perkara mudah. Namun, bukan berarti Ayah dan Bunda menyerah begitu saja. Agar anak rajin sikat gigi, sebaiknya ajak anak menggosok gigi dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan cara mengajak anak sikat gigi bersama-sama, saat malam sebelum tidur. Jika anak belum bisa menyikat giginya dengan sempurna karena keterbatasan motoriknya, maka Ayah dan Bunda bisa membantunya menyikatkan ulang, setelah anak mencobanya sendiri.

Menurut Psikolog Putik Psychology Center Dewi Nur Evianti, M.Psi, selain menciptakan suasana menyenangkan, sikat gigi berbentuk menarik atau berhias karakter favorit anak juga mampu membuatnya senang. Tentu gigi dan gusi yang sehat sangat penting untuk keseluruhan kesehatan tubuh. Luka, penyakit, atau perkembangan gigi yang tidak baik dapat menyebabkan anak kurang gizi, sakit berkepanjangan, infeksi, masalah perkembangan bicara dan problem percaya diri.

“Ajak anak melihat Ayah atau Bunda saat menyikat gigi. Kemudian ajak anak menyikat giginya sendiri. Buat kegiatan ini menjadi kegiatan yang menyenangkan dan penuh tawa,”saran perempuan yang akrab disapa Dewi ini. Ayah dan Bunda juga harus konsisten saat menyikat gigi, agar anak dapat mengikuti tingkah laku orangtuanya. Kemudian, jelaskan kepada anak apa yang akan terjadi jika mereka tidak menyikat giginya dengan bahasa yang mudah mereka pahami. “Ceritakan tentang kuman-kuman jahat yang akan memakan gigi mereka jika mereka tidak menyikat gigi.

Buatlah jadi cerita yang menyenangkan,”tambahnya. Mengarahkan anak untuk peduli dengan kesehatan giginya sehjak dini memang diperlukan. Selain rajin menyikat gigi, berkumur dengan air putuh setelah makan juga penting. “Karena semakin lama sisa makanan terjebak di rongga mulut, maka sisa makanan tadi berubah menjadi asam. Tak hanya itu, jangan lupa periksakan anak ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali,”saran Dewi.
Jalan Lingkar Pesisir Bontang : Mungkinkah?

Jalan Lingkar Pesisir Bontang : Mungkinkah?

Pemkot Bontang terus mematangkan rencana membangun jalur lingkar di kawasan pesisir. Warga Lhoktuan dan Tanjung Limau sudah diberikan sosialisasi mengenai pengerukan laut untuk megaproyek tersebut.

Menurut Zammy Hazs, Camat Bontang Utara, tujuan sosialisasi agar nelayan bisa dihindarkan dari dampak pengerukan alur laut. Dalam arti, tak mengganggu mata pencaharian mereka.

Menurutnya, proses pengerukan itu sesuai kontrak nantinya akan dilakukan dalam 100 hari kerja.

“Dengan menggunakan 4 kapal keruk berukuran besar,” katanya.

Sebelumnya, Kadis PU Bontang Syirajuddin kepada Bontang Post menjelaskan, pembangunan jalan lingkar itu akan menghabiskan dana Rp 200 miliar.

“Itu kan baru perencanaan penggunaan anggaran. Yang jelas, kalau bergantung kepada APBD Bontang jelas tidak cukup. Makanya nanti kita ada rencana ‘berjualan’ di APBD Kaltim maupun ABPN,” katanya, belum lama ini.

Kemungkinan kata Syirajuddin, jika telah disetujui DPRD Bontang, maka dipastikan pembangunan jembatan jalan lingkar tersebut akan menggunakan system multiyears.

“Saya sih yakin, kalau tidak ada hambatan proyek ini bisa selesai dalam 2 tahun,” pungkasnya.

Dalam setiap kesempatan, Wali Kota Bontang, Adi Darma pun kerap memaparkan rencana pembangunan jalan lingkar yang menghubungkan antara 4 wilayah di Bontang yakni Lhoktuan, Tanjung Limau, Bontang Kuala dan Berbas Pantai ini.

Menurut Wali Kota, dipastikan pembangunan jembatan jalan lingkar tersebut akan menggunakan sistem multiyears.

Gambaran jalan lingkar ini, dicontohkan seperti daerah Cingkareng-Jakarta. Lebih lanjut dikatakannya, saat ini tahap pembangunan jalan lingkar masih dalam proses pembahasan antar SKPD.

Menurut Adi Darma, jika segalanya berjalan mulus dan tidak ada hambatan diprediksi 2012, sudah masuk perencanaan. Dan pemerintah menargetkan, Oktober nanti bisa selesai perencanaannya.

“Dengan adanya fasilitas jalan lingkar yang lokasinya di kawasan sepanjang pantai ini, diharapkan roda perekonomian masyarakat nelayan dapat meningkat, kebutuhan terhadap pelayanan transportasi darat yang memadai seiring dengan meningkatnya intensitas pembangunan di Bontang,” paparnya.

Rencananya, jalan tersebut akan menghubungkan Kelurahan Lhoktuan dengan Tanjung Limau, Bontang Kuala hingga nanti berakhir di Berbas Pantai.

Menurut Adi Darma, prioritas pengerjaan utama menghubungkan antara Lhoktuan dan Tanjung Limau, yang jaraknya diperkirakan hanya 3 kilometer.

“Selama ini, kalau sudah menuju Lhoktuan, tidak bisa kemana-mana lagi, karena buntu. Nah, kalau nanti jalan lingkar ini sudah terbangun, maka aksesnya semakin terbuka dan perekonomian semakin tumbuh,” ujarnya
Bontang City Choir Rebut Dua Emas di Festival Internasional

Bontang City Choir Rebut Dua Emas di Festival Internasional

Bontang City Choir Rebut Dua Emas di Festival Internasional - Prestasi bergengsi diukir kelompok paduan suara Bontang City Choir (Bocicho) di tingkat internasional. Dua medali emas diraih di ajang “International Choir Festival” yang dilaksanakan 5 sampai 12 Agustus lalu di Denpasar, Bali.

KEGIATAN tersebut diselenggarakan oleh yayasan Interkultur setiap dua tahun sekali. Interkultur merupakan yayasan yang berpusat di Jerman yang mengorganisasi berbagai acara paduan suara dan musik internasional.
Dalam kompetisi yang diikuti lebih dari 100 paduan suara ini, Bocicho ikut dalam dua kategori lomba, yaitu kategori Youth (remaja) dan Folklore (lagu daerah). Untuk kategori pertama, Bocicho tampil dengan dua lagu yaitu Sing a Song of Sixpence dan Magnificent Horses. Sementara untuk kategori Folklore, Bocicho membawa dua lagu berjudul Montor-Montor Cilik dan Leleng.
Pembina Bocicho, Etha Rimba Paembonan mengatakan, prestasi ini tak lepas dari kerja sama tim. Dia mengatakan, anggota Bocicho yang didominasi usia muda giat berlatih menjelang lomba. Etha menambahkan, selama persiapan, sekira 87 kali sesi latihan dilakukan untuk melatih kekompakan tim. “Persiapan kami sekitar 4 bulan,” katanya.
Di ajang ini, paduan suara Bocicho mengikutsertakan 29 remaja sebagai peserta lomba. Mereka berasal dari siswa-siswi SMP dan SMA di Bontang. Mereka didampingi 8 tim official, terdiri dari pembina, Etha Rimba Paembonan dan Ferdinand Rosok, ketua rombongan Elvis Tangel, sekretaris Julius Sagala, bendahara Sri Fitriani Sianturi, seksi umum Stanley Pinontoandan Somba P, serta pelatih sekaligus Conductor Bocicho, Eriet Koloay.
Etha menyatakan, prestasi ini memberikan tanda positif untuk masa depan Bocicho dan potensi paduan suara di Kota Taman. “Membuktikan ada paduan suara dari Bontang yang mampu berkompetisi di tingkat nasional,” sebutnya.
Untuk diketahui, kelompok paduan suara Bocicho berdiri sejak 2010 di Bontang. Kelompok ini eksis berdiri dengan membina talenta muda, mulai usia pendidikan SMP hingga SMA dalam bidang paduan suara se-Bontang.
Jalan Poros Bontang Samarinda : Apa Kabarmu?

Jalan Poros Bontang Samarinda : Apa Kabarmu?

Puaskah Lewat Samarinda-Bontang?
Oleh : Chrisna Endrawijaya

“JANGAN tanya saya, tanya sama yang survei.” Kalimat ini meluncur dari bibir Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ketika berkunjung ke Bontang 25 April lalu.

Jawaban itu keluar, ketika saya bertanya pada Gubernur apakah ada korelasi antara jalan rusak Samarinda-Bontang dengan hasil survei sejumlah lembaga yang menyebut sebagian besar warga puas dengan kepemimpinan Awang Faroek sebagai gubernur di periode ini.

Tentu banyak yang ingin tahu, apakah hasil survei itu juga mewakili suara miring warga Bontang-Samarinda yang tiap hari merasakan ‘sakitnya’ punggung ketika melintasi jalan sepanjang 120 kilometer yang sama sekali tak mulus itu. Apa mereka termasuk golongan yang puas itu?

Juga pasti banyak yang ingin mendengar langsung, bagaimana komentar Gubernur atas kondisi jalan ini dan bagaimana tanggapannya atas keluhan warga yang sudah bosan mengeluh atas kondisi ini.

Karena toh ketika ke Bontang untuk menghadiri pengapalan perdana Liquefied Natural Gas(LNG) domestik di kilang PT Badak NGL saat itu, Awang Faroek jelas melintasi jalan tersebut.

“Pasti, pasti ada program perbaikan di instansi terkait,” ujar Gubernur, singkat. “Tapi soal itu (puas atau tidak warga Bontang-Samarinda), tanya sama yang survei, ya,” tutup gubernur.

Yah, keluhan soal jalan rusak Samarinda-Bontang memang sudah sering disampaikan. Bisa jadi, perbaikannya terasa pelan karena pejabat ketika melintas menggunakan kendaraan yang terlalu bagus dan terlalu nyaman.

Shock-breakeratau per kendaraannya pasti kualitas bagus. Sehingga kurang merasakan getaran ketika melintasi lubang-lubang yang bertebaran sepanjang jalan.

Karena fakta yang dirasakan warga ketika melintas, jalan Samarinda-Bontang sangat tidak nyaman.

Saya sudah merasakan semua kendaraan menempuh rute Samarinda-Bontang. Mulai menggunakan motor Yamaha MX milik pribadi, naik bus umum AC dan non-AC, naik ‘taksi gelap’ jenis Avanza, hingga taksi resmi jenis sedan. Perjalanan ini sudah saya lakukan selama 1 tahun setengah ini.

Tiap-tiap kendaraan, memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda ketika melintasi jalan rusak Samarinda-Bontang.

Yang paling menderita tentu saja ketika menggunakan bus. Padahal (para pejabat harus tahu), meski bikin menderita, transportasi bus Samarinda-Bontang masih diminati. Sekali berangkat, minimal ada 30 orang yang menumpang. Dalam sehari, bisa 5 hingga 6 kali bolak-balik. Artinya, ada ratusan penumpang yang naik.

Namun, pernahkah para pejabat pemegang anggaran merasakan ‘nikmatnya’ naik bus umum ini? Atau minimal melihat kondisi bus itu?

Bagi yang pertama ke Bontang pakai bus, pasti langsung kaget. Karena secara visual kurang meyakinkan. Busnya berkarat dan terkesan tua.

Biasanya kondisi bus non-AC memang sekadarnya. Dalam arti, bus layak jalan, tapi tingkat kenyamanan rendah. Tapi inilah transportasi termurah. Hanya Rp 20 ribu, penumpang sudah bisa sampai Bontang dari Samarinda.

Bagi penumpang bertinggi 170 cm, siap-siap kaki tertekuk paksa dan keram karena luas tempat duduk kekecilan. Yang paling sadis, adalah kondisi shock-breaker yang tak sama dengan mobil pejabat.

Menurut saya ini benar-benar sadis, karena ketika melintasi lubang ukuran sedang atau jalan rusak kategori sedang, bunyinya sudah nyaring dan penumpang tergoncang. Apalagi ketika melintasi lubang yang posisinya setelah turunan, pasti lebih sengsara. Karena bus ketika turunan bukit, pasti laju. Naif bila berharap si sopir mengurangi kecepatan, lebih baik mempersiapkan punggung dan bokong agar bisa beradaptasi pada guncangan-guncangan itu.

Kondisi ini akan Anda rasakan selama 3 jam perjalanan. Ketika turun, badan sakit dan tak nyaman. Tapi bagi warga yang sudah biasa, tak lagi mengeluh, hanya berdoa semoga pejabatnya diberi kesempatan merasakan hal yang serupa.

Kondisi jalan rusak sepanjang tahun di rute Bontang-Samarinda memang benar-benar miris. Saya pernah meliput gempa 7,6 skala Richter yang menghantam Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat 30 September 2009.

Ketika masuk ke kampung-kampung terpencil, jalannya mulus aspal. Bahkan meski lebar jalannya hanya 4 langkah, tetap aspal. Sungguh mengagumkan, karena Padang Pariaman bukanlah daerah sekaya Kaltim, karena APBD-nya rata-rata hanya Rp 600 miliar per tahun. Saya yang saat itu pergi bersama Kepala Bagian Pertambangan Umum Dinas Pertambangan Kaltim Frediansyah, hanya geleng-geleng kepala.

Saat itu terbesit di pikiran kami, mungkinkah jalan Samarinda-Bontang semulus ini?

Padahal itu bunyi doa 4 tahun yang lalu. Mungkin bunyi doa yang sama yang tiap hari dihaturkan ratusan penumpang bus rute Samarinda-Bontang tadi. Sayangnya hingga kini belum dikabulkan.

Mudah-mudahan, perbaikan jalan Samarinda-Bontang, hingga Sangatta bisa jadi jualan politik menjelang pilkada gubernur Kaltim 2013. Sehingga minimal terus dibicarakan, dan dijanji-janjikan. Karena kalau masih dibicarakan para elit politik dan pejabat, berarti harapan agar jalanan mulus masih ada.
Komunitas Blogger Bontang

Komunitas Blogger Bontang

Selamat Datang di web blog resmi Komunitas Blogger Bontang - Gabung bersama Kami KOmunitas Blogger Bontang di www.bloggerbontang.org


Welcome To Our Forest